Mulia, 18 Juli 2024 – Akibat kerusuhan yang terjadi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, penerbangan sipil ke wilayah tersebut dihentikan sementara. Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengonfirmasi bahwa layanan penerbangan sipil belum dapat dipastikan kapan akan kembali beroperasi.
“Memang benar akibat kerusuhan yang terjadi di Mulia, hari ini tidak ada penerbangan ke Mulia,” kata AKBP Kuswara, Kamis (18/7/2024).
Kapolres Puncak Jaya yang berada di Mulia saat kejadian berharap agar situasi keamanan segera kondusif sehingga penerbangan dan aktivitas warga bisa kembali normal. “Kami berharap situasi keamanan di wilayah itu segera kembali kondusif, agar penerbangan kembali normal dan warga kembali beraktivitas,” ujarnya.
Polres Puncak Jaya telah mendapatkan perbantuan dari Brimob Polda Papua dan Satgas Damai Cartenz untuk mengendalikan situasi. “Mudah-mudahan situasi keamanan segera kembali kondusif,” harap AKBP Kuswara.
Kronologi Kerusuhan
Kerusuhan di Mulia dipicu oleh insiden penembakan yang menewaskan tiga warga pada Selasa (16/7) malam. Ketiga korban penembakan adalah SW (33), YW (41), dan DW (36). Insiden ini kemudian memicu kerusuhan yang menyebabkan empat orang terluka dan satu orang meninggal dunia akibat benda tajam.
AKBP Kuswara merinci korban luka akibat kerusuhan tersebut:
– Danyon 753/AVT Mayor Inf Novald Dermawan terkena lemparan batu di kepala.
– Arief (45) terkena panah di punggung.
– Safrudin (44) terkena lemparan batu di bagian bibir atas sebelah kiri.
– Surati/Bude Nina (53) terluka akibat benda tajam.
– Abdulah Jaelani (30) meninggal dunia akibat terkena benda tajam saat kerusuhan berlangsung.
Untuk meredam situasi, Polres Puncak Jaya bersama Brimob Polda Papua dan Satgas Damai Cartenz terus berupaya menjaga keamanan di wilayah tersebut. Diharapkan kondisi segera pulih sehingga layanan penerbangan dan aktivitas warga dapat kembali normal.