Jayapura – Manajemen Trigana Air menjelaskan alasan di balik belum dibukanya rute penerbangan Jayapura – Nabire hingga saat ini. Menurut Manager Sales Trigana Air Jayapura, Budiono, keterbatasan landasan pacu di Bandara Nabire menjadi kendala utama. Pesawat jenis Boeing 737, yang menjadi andalan maskapai tersebut untuk melayani beberapa rute, belum dapat mendarat di bandara tersebut.
“Bandara Nabire hanya bisa didarati oleh pesawat jenis Avions de Transport Regional (ATR), sementara pesawat kami tipe ini hanya dua unit yang saat ini digunakan untuk melayani penumpang ke wilayah Papua Selatan,” ungkap Budiono saat ditemui di Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (7/10/2024).
Dua pesawat ATR yang dimiliki Trigana Air saat ini digunakan untuk melayani rute Merauke – Ewer dan Merauke – Kepi, wilayah Papua Selatan. Budiono menambahkan bahwa Trigana Air bersedia membuka rute ke Papua Tengah, termasuk Nabire, jika landasan pacu Bandara Nabire diperpanjang. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan kantor pusat Trigana Air.
Sementara itu, untuk melayani rute Papua Pegunungan, Trigana Air mengoperasikan pesawat Boeing 737 seri 300 dan 500, masing-masing dengan kapasitas 146 dan 122 penumpang. Pesawat ini melayani rute Jayapura – Wamena dengan frekuensi empat kali sehari dan Jayapura – Dekai satu kali sehari.
Menanggapi situasi selama tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada), Budiono menyatakan bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam jumlah penumpang. “Jumlah penumpang masih seperti biasa, tidak ada penambahan ataupun penurunan. Jadi, tidak terjadi peak atau low season. Oleh karena itu, kita tidak menambah pesawat maupun frekuensi penerbangan,” jelasnya.
Dengan demikian, Trigana Air tetap berkomitmen untuk melayani penumpang di Papua dengan rute-rute yang sudah ada, sambil menunggu perkembangan terkait infrastruktur di Bandara Nabire yang memungkinkan pembukaan rute baru.
(Sumber : Beritasatu.com)