Website Provinsi Papua Tengah

Masyarakat Puncak Jaya Tuntut Klarifikasi dan Keadilan atas Penembakan 3 Warga Sipil

Puncak Jaya, Papua Tengah – Seiring dengan beredarnya informasi di media mainstream dan TV terkait tewasnya tiga orang korban yang ditembak mati oleh Satgas Yonif 753, masyarakat Puncak Jaya meminta klarifikasi segera dari pihak terkait, termasuk Danyon 753, Kapendam 17 Cenderawasih, BIN/BAIS, dan Tim Elang.
Ketiga korban yang tewas tersebut adalah Dominus Enumbi, Pemerintah Murib, dan Tonda Wanimbo, yang dituduh sebagai anggota TPNPB/OPM kelompok Terianus.
Berikut adalah tuntutan masyarakat Puncak Jaya:
    1. Klarifikasi dari Danyon 753 dan Pihak Terkait: Masyarakat mendesak agar Danyon 753, Kapendam 17 Cenderawasih, BIN/BAIS, dan Tim Elang segera melakukan klarifikasi terkait insiden tersebut.
    2. Pengakuan Kesalahan: Oknum Satgas Yonif 753 diharapkan mengakui bahwa telah terjadi kesalahan dalam penegakan hukum.
    3. Tidak Ada Perlawanan dari Masyarakat: Jika korban benar-benar simpatisan atau anggota Terianus Enumbi, masyarakat Puncak Jaya tidak akan melakukan perlawanan dengan cara membakar mobil dan menyerang masyarakat yang tidak bersalah.
    4. Kesalahan Penegakan Hukum: Tindakan penegakan hukum yang salah sasaran oleh personil Satgas telah merusak situasi keamanan di Puncak Jaya, yang sebelumnya sudah aman.
    5. Investigasi oleh LBH: Demi menegakkan keadilan, diharapkan LBH diizinkan untuk turun melakukan investigasi di Puncak Jaya.
    6. Penyebaran Berita Hoax: Kapendam Cenderawasih dan Satgas 753 dituduh menyebarkan berita hoax berupa foto Bintang Kejora dan senjata api yang telah diedit di media massa untuk menutupi kesalahan oknum Satgas yang menembak mati warga sipil.
    7. Penarikan Satgas 753: Jika tindakan Satgas 753 seperti ini terus berlanjut, seluruh personil Satgas Yonif 753 diharapkan segera ditarik dari wilayah Puncak Jaya.
    8. Perbandingan dengan Personil Organik: Personil satuan organik Polres Puncak Jaya dan Kodim 1714 dianggap jauh lebih bermartabat dibandingkan dengan Satgas TNI.
    9. Masalah yang Ditimbulkan Satgas TNI: Keberadaan Satgas TNI di Puncak Jaya dinilai hanya menambah masalah dan tidak menyelesaikan masalah.
    10. Kebenaran akan Terungkap: Kebenaran akan selalu menemukan jalannya sendiri.
    11. Turut Berduka Cita: Masyarakat turut berduka cita atas kematian warga sipil yang tidak bersalah, baik warga asli Papua maupun pendatang.
    12. Prihatin atas Pembakaran Kendaraan: Masyarakat prihatin terhadap pembakaran kendaraan yang dilakukan oleh warga yang marah terhadap perlakuan oknum Satgas 753.
    13. Pelajaran Berharga bagi Satgas TNI: Insiden ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi Satgas TNI dalam tindakan penegakan hukum.
    14. Pengutukan terhadap Oknum Satgas 753: Masyarakat mengutuk keras oknum Satgas 753 yang menembak mati warga sipil dan menuduh mereka sebagai OPM. Ingatlah bahwa pada akhirnya semua manusia akan mempertanggungjawabkan dosa di hadapan Tuhan.
    15. Penuduhan Masyarakat Puncak Jaya sebagai OPM: Masyarakat mengutuk oknum Satgas TNI dan satuan intelijen militer yang menuduh semua masyarakat Puncak Jaya sebagai OPM atau simpatisan OPM.
    16. TNI sebagai Pelindung Rakyat: Tugas TNI adalah sebagai pelindung rakyat dan penjaga keutuhan wilayah NKRI, bukan sebagai pembunuh masyarakat sipil. Oleh karena itu, masyarakat mengutuk keras oknum prajurit yang suka mendiskriminasi dan menghakimi semua orang asli Puncak Jaya sebagai OPM.
    17. Hidup Berdampingan dengan Polres dan Kodim: Masyarakat Puncak Jaya hidup berdampingan dengan Polres Puncak Jaya dan Kodim 1714 dengan damai dan aman. Maka, seluruh Satgas TNI dan segala macam intelijen negara sebaiknya meninggalkan Puncak Jaya dan dikembalikan ke satuan masing-masing, karena Puncak Jaya sudah lama aman dan damai.
Exit mobile version