Penjabat Gubernur Ribka Haluk : Jangan Lagi Ada Pertumpahan Darah di Paniai

Nabire, 18 Juni 2024 – Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM meminta agar kekerasan yang terjadi di Kabupaten Paniai untuk dihentikan. Ia mengharapkan tidak ada lagi korban kekerasan yang dialami masyarakat sipil.
“Saya minta stop kekerasan di Paniai. Tidak boleh terjadi lagi pertumpahan darah, apalagi mengakibatkan masyarakat sipil kehilangan nyawa,” ungkapnya.
Pj. Gubernur Ribka Haluk mengatakan akan membahas kondisi tidak stabilnya kondisi keamanan secara umum di Kabupaten Paniai akhir-akhir ini, bersama Forkopimda. Ia tidak ingin Kabupaten Paniai yang merupakan daerah injil dan kabupaten tertua di Provinsi Papua Tengah itu terjadi konflik berkepanjangan.
“Mari kita bersama-sama menyampaikan setop kekerasan. Apalagi yang menjadi korban merupakan masyarakat sipil yang tidak bersalah. Mari kita bersatu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Paniai,” tegasnya.
Pj. Gubernur Ribka Haluk juga telah memerintahkan Pj. Bupati Paniai untuk bekerja ekstra menyelesaikan permasalahan keamanan di daerahnya. Ia berharap Pj. Bupati segera merangkul semua pihak untuk kembali memulihkan situasi keamanan di Paniai, agar kembali kondusif.
“Saya telah memerintahkan Pj. Bupati Paniai, agar Pemda Paniai bersama Forkopimda dan para tokoh-tokoh, adat, agama, pemuda dan perempuan serta para kepala suku untuk bersatu, menyelesaikan situasi keamanan disana, agar kembali kondusif,” pungkasnya.
Ia menegaskan imbas konflik berkepanjangan akan berdampak langsung kepada masyarakat, sehingga hal ini tidak boleh dibiarkan. Selain itu jalannya pemerintahan dan pelayanan publik akan terganggu.
“Tidak boleh lagi ada penembakan kepada masyarakat sipil. Keamanan harus kembali dipulihkan, tidak boleh kita membuat trauma masyarakat. Mari kita bersama-sama menjaga daerah agar aman dan kondusif, sehingga pembangunan dan perekonomian bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *