Website Provinsi Papua Tengah

Pertikaian Antar Pemuda di Mimika Baru Akibatkan Satu Korban Jiwa

Mimika, Papua Tengah — Dua kelompok pemuda terlibat dalam pertikaian yang diduga dipicu oleh pengaruh minuman keras (miras) di area gorong-gorong Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Minggu (28/7/2024). Insiden ini mengakibatkan satu korban jiwa, seorang pemuda berinisial YWG.
Kapolres Timika, AKBP I Komang Budiartha, S.I.K., melalui Kapolsek Mimika Baru, AKP J Limbong, yang memimpin langsung proses evakuasi korban, menyatakan bahwa pertikaian ini terjadi karena kesalahpahaman antara kedua kelompok pemuda yang terpengaruh oleh miras.
“Kesalahpahaman antar kelompok pemuda yang terpengaruh miras mengakibatkan pertikaian ini,” ujar AKP Limbong pada Senin (29/7/2024).
Saat tim kepolisian tiba di tempat kejadian perkara (TKP), mereka menemukan seorang laki-laki terkapar di samping pos penjual pinang. Tim langsung melakukan olah TKP bersama tim identifikasi Polres Timika.
Berdasarkan keterangan saksi yang telah dimintai keterangannya, diperoleh kronologi bahwa korban diduga dianiaya oleh seseorang hingga meninggal dunia.
“Setelah dari TKP, kami membawa korban ke rumah sakit, dan ditemukan luka memar di lengan sebelah kiri dan rusuk. Pemeriksaan jenazah sudah dilakukan, dan kami masih menunggu hasilnya,” tambah AKP Limbong.
Lebih lanjut, Kapolsek menyatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi di TKP, seorang laki-laki membenarkan bahwa korban dipukul menggunakan kayu balok.
“Setelah dipukul, YWG jatuh di situ. Ketika kami datang, korban sudah meninggal,” ungkapnya.
Pada Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIT, setelah pemeriksaan saksi dan pengamanan barang bukti di tempat kejadian yang dipimpin oleh Kanit Reskrim, petugas menangkap terduga pelaku berinisial EA (23).
“Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap EA, dan saat ini resmi kami tahan di Polsek Mimika Baru dengan sangkaan pasal 351 ayat 2 dan 3,” jelasnya.
Kejadian tersebut berawal saat korban dan tersangka sama-sama mengonsumsi miras dengan rekan-rekannya, yang kemudian berujung pada cekcok dan keributan.
“Pengaruh miras dan cekcok menjadi awal pemicu permasalahan, karena saling membalas, korban menjadi sasaran. Dari pengakuan pihak-pihak di sekitar lokasi kejadian, korban juga ikut mengonsumsi miras,” terangnya.
“Mungkin ada miskomunikasi, sehingga satu kelompok menyerang kelompok lain, dan pada saat itu korban berada di lokasi, akhirnya menjadi korban,” imbuhnya.
Exit mobile version