Renungan Kristen : Lebih Baik Teguran yang Nyata-Nyata

Tidak ada konfrontasi yang lebih berani dari yang ada di dalam Alkitab. Koreksi yang berani sekaligus penuh kasih terjadi antara Paulus dan Petrus. Bagaimana Paulus secara terang-terangan menentang Petrus karena kemunafikannya, dan Petrus yang menerima dengan rendah hati dan sikap menyesal (Galatia 2:11-13; 2 Petrus 3:15). Bagaimana cara Nabi Natan yang menegur Raja Daud hingga ia menyadari kejahatannya (2 Samuel 12:1-15), dan juga bagaimana Yesus yang cukup sering menegur murid-murid-Nya di berbagai kesempatan.

Tidak semua orang memiliki kemauan dan keberanian untuk menegur, apalagi jika orang tersebut adalah teman atau orang yang tidak bermasalah langsung dengan kita. Ada risiko kita tidak disukai bahkan dibenci. Paulus begitu mengasihi jemaat di Korintus. Namun ketika ia melihat beberapa orang menjauh dari Kristus dan menyangsikan dirinya, kasih Paulus yang besar itu melahirkan keprihatinan yang mendalam hingga ia menuliskan surat teguran yang keras.
Paulus sempat menyesalkannya oleh karena surat itu menyedihkan hati mereka, namun itu hanya sesaat, karena dukacita mereka telah membuat mereka bertobat. Tujuan akhir Paulus adalah supaya mereka bersukacita, menjadi sempurna, sehati sepikir, dan hidup dalam damai sejahtera (2 Korintus 13:11). Lihatlah sekeliling kita, adakah orang yang begitu kita kasihi yang memerlukan suatu teguran, bahkan jika itu akan menyedihkan mereka.
Ingatlah, bahwa lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Mungkin saat ini Tuhan memanggil Anda dan memberi Anda keberanian yang penuh kasih untuk pergi mengingatkan orang dekat Anda. Sampaikanlah, sekalipun percakapan itu mungkin sulit dan menyakitkan. Kita harus menjadi jenis teman yang mencintai jiwa sesama kita daripada perasaannya, jadilah jenis teman yang menghargai kehidupan kekal sesama kita bahkan di atas persahabatan itu sendiri.
Apabila kita yang menerima teguran dari orang dekat kita, kita perlu bersikap terbuka dan evaluatif. Ingat, seorang kawan memukul dengan maksud baik. Biarlah pada akhirnya kita semua dapat saling membangun, saling memperbaiki kelakuan, bertumbuh di dalam Kristus, dan lebih dari pada itu, kita harus terus berjuang menerapkan dan memelihara kebenaran Injil, bahkan ketika itu membutuhkan teguran.
REFLEKSI DIRI
1. Adakah orang dekat Anda yang sepertinya melenceng dari kebenaran?
2. Bagaimana bukti kasih Anda terhadap orang tersebut?
POKOK DOA
Terima kasih Tuhan untuk hikmat yang telah kuterima. Beri aku keberanian yang penuh kasih dalam menegur orang yang kukasihi. Biarlah Tuhan sendiri yang melembutkan hati mereka. Di dalam nama Yesus. Amin.
YANG HARUS DILAKUKAN
Tegurlah seseorang dengan kasih. Terimalah teguran dengan terbuka. Percayalah semua ini bermanfaat bagi kehidupan bersama sebagai tubuh Kristus.
HIKMAT HARI INI
Kita harus terus berjuang menerapkan dan memelihara kebenaran Injil, bahkan ketika itu membutuhkan teguran.

Related posts

Leave a Reply