Nabire, 22 Oktober 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Santri 2024, upacara resmi dilaksanakan di halaman Pondok Pesantren Hidayatullah, Jalan Poros Pelabuhan Samabusa. Upacara tersebut mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan” dan dihadiri oleh para santri, guru, serta pejabat dari berbagai instansi pendidikan dan pemerintah.
Robert Wopairi, S.Th, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nabire, bertindak sebagai pembina upacara. Dalam kesempatan itu, ia membacakan sambutan dari Menteri Agama Republik Indonesia, yang menekankan pentingnya peran santri masa kini dalam melanjutkan perjuangan para pendahulu bangsa.
Santri Masa Kini: Berjuang dengan Pena dan Ilmu Pengetahuan
Dalam amanat yang disampaikan, Menteri Agama mengingatkan bahwa perjuangan masa lalu bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk menjadi inspirasi dalam menghadapi tantangan modern. Jika pada masa lalu para pejuang mengangkat senjata demi kemerdekaan, maka saat ini santri diharapkan berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan pena dan ilmu pengetahuan.
Santri masa kini tidak hanya dituntut menjaga nilai-nilai luhur bangsa, tetapi juga berinovasi dan berkontribusi dalam membangun masa depan masyarakat yang lebih baik. Robert Wopairi berpesan kepada para santri: “Rangkuhlah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan teruslah berinovasi untuk meraih masa depan yang gemilang bagi Indonesia.”
Partisipasi dan Kelancaran Acara
Upacara ini dihadiri oleh staf dan pejabat eselon IV di lingkungan Kantor Kementerian Agama Se-Meepago, para guru, serta siswa dari MTs, MA, dan MI. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar, menggambarkan kebersamaan dalam semangat memperingati Hari Santri.
Momentum Hari Santri di Nabire ini tidak hanya menjadi peringatan seremonial tetapi juga dorongan untuk melangkah maju dengan jiwa patriotisme dan inovasi, demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.